Selasa, 19 Februari 2013

Latar Belakang Latar belakang dilakukannya evaluasi terhadap kurikulum yaitu dikarenakan sebagai mana kita ketahui banyaknya persoalan yang muncul di dalam masyarakat yang erat kaitannya dengan pendidikan. Misalnya, adanya anak-anak usia sekolah yang melakukan tawuran maupun berbagai tindakan kriminal lainnya. Sehingga dengan dilakukannya evaluasi maka akan dapat diketahui akar persoalan dan solusinya. Dalam proses pendidikan kegiatan evaluasi memiliki kedudukan yang sangat penting hal ini di karenakan evaluasi merupakan salah satu bagian pokok dari berbagai kegiatan pendidikan. Dengan evaluasi juga akan diketahui faktor-faktor apa saja yang menjadikan penyebab belajar dan pembelajaran tersebut berhasil atau tidaknya. Tidak hanya itu, dengan evaluasi juga diketahui dimanakah letak kegagalan dan kesuksesan belajar dan pembelajaran. Padahal dikehuinya hal tersebut, akan dapat dijadikan sebagai titik tolak dalam mengadakan perbaikan belajar dan pembelajaran. Hal ini sebagaimana kita ketahui bahwa pengertian dari evaluasi itu sendiri yaitu kegiatan untuk mengetahui apakah suatu program yang telah dijalankan itu berhasil dan efisien atau tidak (Zainal Aqib, 2007: 95). Dalam sistem pembelajaran, evaluasi merupakan salah satu komponen penting dan tahap yang harus ditempuh oleh guru untuk mengetahui keefektifan pembelajaran. Hasil yang diperoleh dari evaluasi dapat dijadikan balikan (feed-back) bagi guru dalam memperbaiki dan menyempurnakan program dan kegiatan pembelajaran (Zainal Arifin , 2012: 2) Permasalahan 1. Apakah yang dimaksud dengan evaluasi kurikulum? 2. Apakah tujuan dari dilakukannya evaluasi kurikulum dalam pembelajaran? 3. Mengapa kurikulum perlu di kembangkan supaya pembelajaran menjadi lebih efektif? PEMBAHASAN Evaluasi Kurikulum Evaluasi Kurikulum merupakan salah satu komponen kurikulum yang perlu dikuasai oleh guru sebagai pelaksana kurikulum. Evaluasi kurikulum ini dapat mencakup keseluruhan kurikulum atau masing-masing komponen kurikulum seperti tujuan, isi, atau metode pembelajaran yang ada dalam kurikulum tersebut. Secara sederhana evaluasi kurikulum dapat disamakan dengan penelitian karena evaluasi kurikulum menggunakan penelitian yang sistematik, menerapkan prosedur ilmiah dan metode penelitian. Evaluasi bertujuan untuk menggumpulkan, menganalisis dan menyajikan data untuk bahan penentuan keputusan mengenai kurikulum apakah akan direvisi atau diganti. Secara keseluruhan evaluasi kurikulum meliputi standar isi, proses, evaluasi dan kompetensi. Evaluasi kurikulum harus dapat menyajikan informasi mengenai kesesuaian, efektifitas dan efisiensi kurikulum tersebut terhadap tujuan yang ingin dicapai dan penggunaan sumber daya, yang mana informasi ini sangat berguna sebagai bahan pembuat keputusan apakah kurikulum tersebut masih dijalankan tetapi perlu revisi atau kurikulum tersebut harus diganti dengan kurikulum yang baru. Evaluasi kurikulum juga penting dilakukan dalam rangka penyesuaian dengan perkembangan ilmu pengetahuan, kemajuan teknologi dan kebutuhan pasar yang berubah (Sukartiwi, 1995). Diadakannya evaluasi di dalam proses pengembangan kurikulum dimaksudkan untuk keperluan : a. Perbaikan program Dalam konteks tujuan ini, peranan evaluasi lebih bersifat konstruktif, karena informasi hasil evaluasi dijadikan input bagi perbaikan yang diperlukan di dalam program kurikulum yang sedang dikembangkan. Disini evaluasi lebih merupakan kebutuhan yang datang dari dalam sistem itu sendiri karena evaluasi itu dipandang sebagai faktor yang memungkinkan untuk dicapainya hasil pengembangan yang optimal dari sistem yang bersangkutan. b. Pertanggungjawaban kepada berbagai pihak Selama dan terutama pada akhir fase pengembangan kurikulum, perlu adanya semacam pertanggungjawaban dari pihak pengembang kurikulum kepada berbagai pihak yang berkepentingan. Pihak-pihak yang dimaksud mencakup baik pihak yang mensponsori kegiatan pengembangan kurikulum tersebut maupun pihak yang akan menjadi konsumen dari kurikulum yang telah dikembangkan. Dengan kata lain pihak-pihak tersebut mencakup pemerintah, masyarakat dan orang tua. c. Penentuan tindak lanjut hasil pengembangan Evaluasi kurikulum dijadikan bahan pertimbangan dalam melakukan kegiatan pendidikan yang akan datang guna meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan yang akan di hasilkan. Pengembangan Kurikulum Pada era globalisasi ini, pengetahuan manusia semakin banyak dan maju pesat. Agar pengetahuan selalu mutakhir, maka harus dikembangkan cara-cara belajar yang baru misalnya bagaimana mencari, mengolah, memilih informasi yang demikian banyak sesuai dengan kebutuhannya. Pada prinsipnya, dalam pembelajaran tetap dibutuhkan kurikulum biasa, tetapi dengan kompetensi siswa akan mampu mengembangkan cara berfikir dan belajar dengan benar, yang meliputi:  Memadukan belajar formal dan informal  Mengakses, memilih dan mengolah informasi untuk memutakhirkan pengetahuannya, serta  Mengatasi situasi yang ambigu/kabur, permasalahan dan tantangan yang tidak dapat diramalkan atau tidak pasti. Dengan demikian, wajar apabila kurikulum perlu dikembangkan dengan berbasis kompetensi, yang memberikan kecakapan hidup (life skills) kepada siswa. Kompetensi ini secara minimal dan memadai ditetapkan dalam ruang lingkup nasional (Zainal Aqib, 2007:124). Dengan dievaluasinya kurikulum SD-SMA di harapkan terciptanya keefektifan kegiatan pembelajaran dalam rangka meningkatkan mutu dan kualitas siswa sehingga pendidikan di Indonesia menjadi lebih baik. Dalam mengembangkan kurikulum diperlukan publikasi materi kurikulum hasil evaluasi yang dimaksudkan untuk uji publik. Uji publik ini diharapkan semua pihak diharapkan dapat memberikan kritik serta saran untuk mengetahui apakah hasil evaluasi kurikulum yang dilakukan efektif atau tidaknya. PENUTUP Kesimpulan Evaluasi kurikulum dilakukan dalam rangka penyesuaian dengan perkembangan ilmu pengetahuan, kemajuan teknologi dan kebutuhan pasar yang selalu berubah. Secara keseluruhan evaluasi kurikulum meliputi standar isi, proses, evaluasi dan kompetensi. Evaluasi kurikulum harus dapat menyajikan informasi mengenai kesesuaian, efektifitas dan efisiensi kurikulum tersebut terhadap tujuan yang ingin dicapai dan penggunaan sumber daya, yang mana informasi ini sangat berguna sebagai bahan pembuat keputusan apakah kurikulum tersebut masih dijalankan tetapi perlu revisi atau kurikulum tersebut harus diganti dengan kurikulum yang baru. Tujuan diadakannya evaluasi di dalam proses pengembangan kurikulum dimaksudkan untuk keperluan : a. Perbaikan program b. Pertanggungjawaban kepada berbagai pihak c. Penentuan tindak lanjut hasil pengembangan Evaluasi kurikulum dijadikan bahan pertimbangan dalam melakukan kegiatan pendidikan yang akan datang guna meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan yang akan di hasilkan. Dengan dievaluasinya kurikulum SD-SMA di harapkan akan diketahui akar persoalan-persoalan yang sering muncul dalam dunia pendidikan dan solusinya sehingga dapat terciptanya keefektifan kegiatan pembelajaran dalam rangka meningkatkan mutu dan kualitas siswa sehingga pendidikan di Indonesia menjadi lebih baik. DAFTAR PUSTAKA Sukartiwi. 1995. Monitoring dan Evaluasi Proyek Pendidikan. Jakarta: Penerbit Pustaka Jaya Aqib, Zainal & Elham Rohmanto. 2007. Membangun Profesionalisme Guru dan Pengawas Sekolah. Bandung : Yrama Widya Arifin, Zainal. 2012. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Sumber Kliping/Lampiran: Koran Sumatera Ekspres terbitan hari Rabu, 5 September 2012 Koran Kompas